Menerima dan Menyelidiki

Teks: Kisah Para Rasul 17:10-14

“10 Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ menyuruh Paulus dan Silas berangkat ke Berea. Setibanya di situ pergilah mereka ke rumah ibadat orang Yahudi.

11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.

12 Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani.

13 Tetapi ketika orang-orang Yahudi dari Tesalonika tahu, bahwa juga di Berea telah diberitakan firman Allah oleh Paulus, datang jugalah mereka ke sana menghasut dan menggelisahkan hati orang banyak.

14 Tetapi saudara-saudara menyuruh Paulus segera berangkat menuju ke pantai laut, tetapi Silas dan Timotius masih tinggal di Berea.”

Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari kisah jemaat di Berea ini.

· Ketika mereka mendengar tentang firman yang diberitakan oleh Paulus dan Silas, mereka menerimanya dengan rela hari, dan menyelidikinya untuk mengetahui adakah apa yang diberitakan itu benar.

· Menyelidiki dengan menggunakan apa? Kitab Suci.

· Setelah menyelidiki kebenarannya, barulah mereka dikatakan menjadi percaya. 

· Dan apabila ada yang cuba menghasut mereka, mereka tidak termakan hasutan itu dan hanya merasa gelisah dengan hasutan yang didengar.

Adakah model jemaat ini dipraktikkan oleh kebanyakan Kristian hari ini?

· Ada banyak pengkhotbah, pastor, pendeta yang terkenal, berkarisma, berkaliber, popular, dan mereka memberitakan pelbagai macam ajaran.

· Ramai yang mendengarkannya. Dan ada pelbagai kesaksian diberikan tentang pengalaman semasa menghadiri KKR mereka.

· Dan ramai yang menerimanya dengan hati yang terbuka. Puji Tuhan!

· Cuma, berapa ramai yang menyelidikinya dengan Kitab Suci?

· Kitab Suci kita adalah Alkitab. Dan itu adalah sumber untuk kita meneliti sesuatu kebenaran itu tentang iman kita.

Masalahnya,

· Apabila ada yang cuba menyelidiki kebenaran pemberitaan firman yang disampaikan oleh seorang tokoh yang terkenal atau berpengaruh, mungkin daripada seorang pastor yang hebat, pendeta yang berapi-api, pengkhotbah yang berkarisma, mereka dituduh sebagai “penghasut”. 

· Peranan itu bertukar. Yang menyelidiki dipanggil sebagai penghasut.

· Tidak kurang juga yang mengatakan mereka sebagai terlalu “Alkitabiah”, terlalu “berteologi”, tidak ada Roh Kudus, melawan pekerjaan Roh Kudus, tidak pernah mengalami kuasa Roh Kudus, sedangkan, apa yang dilakukan hanyalah menurut model yang diajarkan di dalam Alkitab.

· 1 Tesalonika 5:21 jelas mengatakan, “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik”.

· Mengapa model yang dipuji dan digalakkan di dalam Alkitab ini, iaitu menguji, menyelidiki, menilai; ditentang dan dilarang, malah, tidak dipraktikkan?

Saudara-saudari,

· Saya sangat bersyukur, dan memuji Tuhan, kerana ramai kita yang haus akan hadirat Tuhan.

· Ramai yang sungguh-sungguh menyuarakan hati kepada Tuhan, berseru kepada Tuhan.

· Semua itu baik, sangat baik.

· Tapi, itu hanya separuh.

· Menyelidiki kebenaran itu juga adalah salah satu ekspresi kita di dalam kehausan dan kerinduan kita akan Kebenaran yang telah membebaskan kita itu.

· Supaya kita semua dapat mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. (Efesus 4:13-16)

Marilah kita sungguh-sungguh merindukan kebenaran, dan mempercayai kebenaran itu atas dasar kebenaran yang benar. Kerana, walau seikhlas mana pun kita, walau kita mempercayainya dengan sepenuh hati dan jiwa kita, ia adalah sia-sia jika ia bukanlah kebenaran.

Tuhan memberkati.